Total Tayangan Halaman

Rabu, 27 April 2011

Lima Alasan Favorit Bolos Kerja


HINGGA kini, sebagian besar karyawan masih enggan menggunakan alasan stres untuk absen sejenak dari pekerjaan mereka. Mereka mengutarakan terlalu takut untuk menggunakan alasan itu, padahal mereka sangat butuh untuk menenangkan diri dari tekanan yang ada.

Menurut Yayasan Kesehatan Mental Mind, alasan yang paling banyak digunakan para karyawan biasanya sakit perut atau demam. Mereka enggan beralasan merasa tertekan akibat pekerjaan karena tidak mau atasan mengetahui hal itu.

Tujuh dari 10 karyawan sebenarnya ingin sekali membahas kondisi mereka dengan sang atasan, tapi sepertiganya malah ingin atasan merekalah yang melakukan pendekatan terlebih dahulu ketika mereka sudah menunjukkan gejala stres.

Menurut hasil penelitian yang digelar oleh Royal College of Psychiatrists, diketahui bahwa rata-rata perusahaan di London mengalami kerugian hingga 8,4 miliar.

Paul Farmer, Ketua Eksekutif Mind mengatakan, "Jutaan orang tentunya pernah mengalami tekanan akibat pekerjaan. Mereka merasa terpaksa untuk berbohong soal keabsenan di kantor. Itu seharusnya mengjadi keprihatinan utama yang mesti disoroti pihak perusahaan."

Ia menambahkan, bila karyawan tak mau berterus terang mengenai kondisi mereka, dalam jangka panjang efeknya justru akan lebih fatal yakni produktivitas yang kurang dan kerugian perusahaan.

Maka itulah, ia mendorong pihak perusahaan untuk lebih terbuka kepada para karyawannya sehingga masalah bisa segera terpecahkan ketimbang selalu memendamnya hingga nanti.

Penelitian itu juga menemukan bahwa sebanyak 62 persen karyawan merasa atasan mereka kurang memahami atau mengerti kondisi yang mereka alami. Farmer berujar, "Stres masih jadi alasan tabu di banyak tempat kerja, tapi berpura-pura tidak mengalaminya hanya akan membuat keadaan lebih parah."

Berikut lima alasan yang paling banyak digunakan karyawan untuk absen:
- Sakit perut (36 persen)
- Pilek (14 persen)
- Sakit kepala (12 persen)
- Berobat ke dokter (6 persen)
- Sakit punggung (5 persen).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar